NGAMPRAH– Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta pihak RSUD Cikalongwetan untuk segera menyelesaikan gaji 350 karyawan yang belum terbayarkan sejak 2 bulan. “Itu persoalan di RSUD Cikalongwetan dan saya sudah minta sama direkturnya untuk diselesaikan hari ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjayanto dihubungi redaksi, Kamis (16/7/2020).
Hernawan memastikan, persoalan telatnya pembayaran gaji karyawan bukan lantaran tidak ada anggaran. “Yang jelas kami sudah minta pihak RSUD menyelesaikan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD KBB Bagja Setiawan menyesalkan, gaji 350 karyawan RSUD Cikalongwetan belum terbayarkan selama dua bulan. “Kalau dinas lain sih wajar karena ada peralihan anggaran untuk penangan Covid-19 tapi itu tidak terjadi. Tapi kan dinkes tidak terkena peralihan anggaran Covid-19 malah ditambah. Jadi seharusnya bisa mengatur sendiri anggaran untuk membayar karyawan di RSUD Cakolongwetan,” ungkapnya.
Bagja juga mengaku aneh jika anggaran untuk membayar gaji karyawan di RSUD Cikalongwetan sampai digeser.
Sebelumnya, tenaga medis yang berstatus sebagai karyawan kontrak di RSUD Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat mulai resah saat ini. Bagaimana tidak, mereka sudah dua bulan ini belum menerima gaji. “Ia kami belum menerima gaji selama dua bulan. Ketika kami tanya kepada keuangan di kami katanya dari dinasnya belum ada,” ujar salah seorang karyawan di sana yang namanya minta tidak disebutkan kepada redaksi, Rabu (15/7/2020).
Dirinya bersama sekitar 350 karyawan lainnya pun turut mempertanyakan masalah itu kepada pihak rumah sakit. Namun katanya, masalah itu dimungkinkan juga gara-gara para karyawan yang merasa keberatan untuk membayar parkir kendaraan di lingkungan rumah sakit. “Ia kami memang merasa keberatan soal parkir yang harus bayar. Tapi apakah mungkin berimbas kepada gaji kami,” sebutnya. ***
